- Syirik
- Membunuh Manusia
- Sihir
- Tinggal Sembahyang
- Tidak Mengeluarkan Zakat
- Tidak Berpuasa
- Tidak Mengerjakan Haji Walaupun Berkemampuan
- Derhaka Kepada Ibu Bapa
- Memutuskan Silatulrahim
- Berzina
- Homosex
- Memakan Riba
- Memakan Harta Anak Yatim
- Mendustakan Allah SWT dan Rasul
- Lari dari Medan Perang
- Sombong
- Saksi Palsu
- Meminum Arak
- Pemimpin Yang Penipu dan Kejam
- Berjudi
- Menuduh orang baik melakukan Zina
- Menipu harta rampasan Perang
- Mencuri
- Merompak
- Sumpah Palsu
- Berlaku Zalim
- Pemungut cukai yang Zalim
- Makan dari kekayaan yang Haram
- Bunuh Diri
- Berbohong
- Hakim yang Tidak adil
- Rasuah
- Wanita yang menyerupai Lelaki
- Tidak Cemburu
- Cina Buta
- Tidak Suci Hadas kecil
- RIAK Mempamerkan Diri
- Ulamak Dunia (jahat)
- Khianat
- Mengungkit-Ungkit Pemberian
- Mangingkari Takdir
- Mencari Kesalahan Orang lain
- Menabur Fitnah
- Mengutuk Umat Islam
- Mengingkari Janji
- Percaya Kepada Sihir dan Nujum
- Derhaka kepada Suami
- Gambar pada Baju
- Menamparkan pipi dan meratap jika terkena bala
- Mengganggu Orang lain
- Berbuat Zalim terhadap yang lemah
- Mengganggu Tetangga
- Menyakiti dan Memaki Orang Islam
- Derhaka kepada Hamba Allah SWT dan menggangap dirinya baik
- Melabuhkan Pakaian
- Lelaki yang memakai Sutera dan Emas
- Hamba Lari dari Tuan
- Sembelihan Untuk Selain Dari Allah SWT
- Menjadi Pak Sanggup
- Berdebat dan Bermusuh
- Enggan Memberi Kelebihan Air
- Mengurangkan Timbangan
- Merasa Aman Dari Kemurkaan Allah SWT
- Putus Asa Dari Rahmat Allah SWT
- Meninggalkan Sembahyang Berjemaah
- Meninggalkan Sembahyang Jumaat
- Mengurangi Wasiat
- Menipu
- Mengintip Rahsia dan Membuka Rahsia Orang Lain
- Mencela Nabi dan Sahabat Baginda
Moga-moga dijauhkan dari dosa-dosa besar dan kemungkaran
Allah juga berfirman, maksudnya, “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (Surah Ali Imran ayat 135)
Mengenai tindakan sesetengah di antara kita yang menganggap remeh dosa, Rasulullah bersabda maksudnya, “Sesungguhnya seorang mukmin dalam melihat dosanya, bagaikan seorang yang berada di puncak gunung, yang selalu khuatir tergelincir jatuh. Adapun orang fasik dalam melihat dosanya, bagaikan seseorang yang dihinggapi lalat di hidungnya, maka dia usir begitu saja.” (Hadis Riwayat al-Bukhari & Muslim)
Orang yang bergembira dengan dosanya, Allah berfirman maksudnya, “Dan apabila dikatakan kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.” (Surah al-Baqarah ayat 206)
Mereka yang berasa aman daripada azab Allah, Allah berfirman maksudnya, “Apakah tiada kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan perbicaraan rahsia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan perbicaraan rahsia untuk berbuat dosa, permusuhan dan derhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri: “Mengapa Allah tiada menyeksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (Surah al-Mujadalah ayat 7)
Perbuatan maksiat secara terang-terangan, Rasulullah SAW bersabda, maksudnya, “Semua umatku akan diampunkan dosanya kecuali orang yang mujaharah (terang-terangan dalam berbuat dosa) dan yang termasuk mujaharah adalah seorang yang melakukan perbuatan dosa di malam hari, kemudian hingga pagi hari Allah telah menutupi dosa terbabit, kemudian dia berkata: Wahai fulan semalam saya berbuat ini dan berbuat itu. Padahal Allah telah menutupi dosa tersebut semalaman, tetapi di pagi hari dia buka tutup Allah terbabit.” (Hadis riwayat al-Bukhari & Muslim)
Mengenai tindakan sesetengah di antara kita yang menganggap remeh dosa, Rasulullah bersabda maksudnya, “Sesungguhnya seorang mukmin dalam melihat dosanya, bagaikan seorang yang berada di puncak gunung, yang selalu khuatir tergelincir jatuh. Adapun orang fasik dalam melihat dosanya, bagaikan seseorang yang dihinggapi lalat di hidungnya, maka dia usir begitu saja.” (Hadis Riwayat al-Bukhari & Muslim)
Orang yang bergembira dengan dosanya, Allah berfirman maksudnya, “Dan apabila dikatakan kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.” (Surah al-Baqarah ayat 206)
Mereka yang berasa aman daripada azab Allah, Allah berfirman maksudnya, “Apakah tiada kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan perbicaraan rahsia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan perbicaraan rahsia untuk berbuat dosa, permusuhan dan derhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri: “Mengapa Allah tiada menyeksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (Surah al-Mujadalah ayat 7)
Perbuatan maksiat secara terang-terangan, Rasulullah SAW bersabda, maksudnya, “Semua umatku akan diampunkan dosanya kecuali orang yang mujaharah (terang-terangan dalam berbuat dosa) dan yang termasuk mujaharah adalah seorang yang melakukan perbuatan dosa di malam hari, kemudian hingga pagi hari Allah telah menutupi dosa terbabit, kemudian dia berkata: Wahai fulan semalam saya berbuat ini dan berbuat itu. Padahal Allah telah menutupi dosa tersebut semalaman, tetapi di pagi hari dia buka tutup Allah terbabit.” (Hadis riwayat al-Bukhari & Muslim)
wey,tidak suci hadas kecil apa?
ReplyDeletepasai pa labuh kan pakaian pn dosa besaq?? serious ni.
http://ahlanrazali.blogspot.com/2009/05/hadith-mengenai-isbal-melabuhkan.html
ReplyDeletehttp://ceritasekupang.blogspot.com/2010/05/larangan-isbal-melabuhkan-pakaian.html
dah tu pasaipa kalau ppuan kena pakai sarung kaki kalau takat buku lali ja? pasaipa kain telekung xleh nampak kaki langsung. jawab sat .
ReplyDeletebaca betul2.
ReplyDelete